W E L C O M E

Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum Wr.Wb
HAiii..πŸ‘‹ Selamat Datang di Blog saya πŸ™

Maaf sebelumnya manteman yaaa..
disini tidak ada video bokep, download MP3 Gratis, ataupun mesin pencari uang πŸ˜‚ (kalo sange ya kawin. kalo mau dengerin lagu jangan download, tapi beli CD / Kaset Original nya. Kalo mau banyak duit ya kerjaaaa😁)

Nahh.. Blog ini dibangun bertujuan hanya sebagai wadah buat saya mengoleksi Lirik-lirik lagu yang saya sukai, tentang idola idola saya, tentang isi hati yang saya tuangkan dalam bentuk puisi πŸ™ˆ (malu-maluin)

Blog ini juga saya hiasi dengan beberapa tambahan secara ABSTRAK berisi artikel/cerita/fakta & tentang apa saja yang menurut saya bermanfaat untuk pengingat diri saya sendiri & mudahan²an juga bermanfaat untuk manteman sekaliann.. aamiinn❤️πŸ’‹

selamat membaca..
semoga manteman betah yaaa..πŸ€—

Kamis, 30 Juni 2011

SERIE – A, PERIODE 2007 - 2008 (JUVENTUS, MASIHKAH YANG TERBAIK?)


Gelar yang diraih pada musim periode 2004/05 dan 2005/2006 pun "melayang" (Untuk Ac Milan dan Inter Milan), setelah pengadilan memutuskan Juventus bersalah. Tidak hanya gelar yang dicapai dengan pengumpulan poin sangat mencolok, 91 atau unggul 15 poin atas peringkat kedua Inter Milan, yang lepas. Lebih dari itu, Juventus "dibuang" ke Serie B.
Juventus telah kembali dari buangan ke Serie B musim 2006 – 2007 akibat skandal suap dan pengaturan skor (Calciopoli) pada musim 2004/05 dan 2005/06. Tim yang telah lebih dari 20 kali merajai Serie-A ini adalah salah satu yang terbaik karena memiliki materi pemain lengkap dan manajemen yang kuat berkat dukungan perusahaan mobil ternama di Italia, FIAT.
Dampaknya, gemuruh persaingan Serie-A yang selama ini hanya bisa dipatahkan oleh panasnya kompetisi Liga Primer Inggris bagaikan sebuah perlombaan catur. Hanya dua tim, Inter Milan dan AS Roma, yang praktis berlomba pada musim periode 2006/2007.
AC Milan tidak masuk dalam perlombaan merebut scudetto setelah mereka juga dikenai hukuman pengurangan delapan poin. Akan tetapi, AC Milan berhasil dalam mengarahkan sasarannya membidik gelar Liga Champions. Posisi ketiga di klasemen akhir Serie-A juga sudah merupakan kado tersendiri bagi Pelatih Carlo Ancelotti.
Kompetisi Serie-A musim 2006/07 memang bagaikan mati suri. Sementara Inter Milan dan AS Roma bagaikan dua kuda pacu yang berlomba sendirian mengejar garis finis scudetto, AC Milan, Lazio, dan Fiorentina hanya membidik target jangan sampai terlempar ke Serie-B.
Kini, Inter Milan dan AS Roma tidak lagi bisa memainkan "buah-buah catur Serie A" dengan leluasa. Mereka akan menghadapi lawan-lawan dengan ambisi yang sama yang bakal dihadirkan AC Milan, Juventus dan Lazio serta Fiorentina.
Kalau bukan kembali ke jalur juara, Juventus paling tidak akan mengisi salah satu posisi empat besar klasemen akhir. Itu target mutlak dan menjadi incaran Pelatih Claudio Ranieri yang menggantikan Didier Deschamps.
BUKAN MUSIM INI
Lolos ke Liga Champions, atau dengan kata lain berada di empat besar, mungkin merupakan target tidak muluk-muluk bagi Juventus setelah kembali meramaikan Serie-A. Mengapa? Ada beberapa alasan yang membuat musim ini (2007/08) bukanlah milik Juventus.
Serie-A menyimpan persaingan jauh lebih berat dibandingkan Serie-B, di mana Juventus dengan leluasa mencetak 83 gol dari 42 pertandingan, serta meraih 85 poin, unggul enam poin atas peringkat kedua Napoli yang bersama peringkat ketiga Genoa ikut promosi ke Serie-A.
Sebagian besar materi pemain Juventus adalah muka lama yang terlibat pada dua musim lalu. Akan tetapi, mereka perlu mengembalikan lagi irama permainan dan konsentrasi untuk bertarung di tingkat yang lebih ketat dan keras.
Lebih dari itu, pembelian pemain menghadapi musim ini (2007/2008) yang mulai berputar 25 Agustus juga tidaklah signifikan. Dari sekitar 11 pemain baru, tidak satu pun memiliki kualitas sebagai bintang, meski nama mereka sering diperbincangkan dalam percaturan sepak bola Eropa.
Jorge Andrade (Deportivo La Coruna), Hasan Salihamidzic (Bayern Muenchen), dan Vicenzo Iaquinta (Udinese) cukup terkenal di klub lamanya. Hanya, mereka tidak menjadi apa-apa ketika berada di antara Jonathan Zebina, Pavel Nedved, Alessandro del Piero, Gianluigi Buffon dan David Trezeguet yang selama ini menjadi pilar kekuatan Juventus.
Beban memikul tanggung jawab mengembalikan reputasi besar Juventus semakin berat dipikul Ranieri ketika pewaris klub yang bermarkas di kota Turin menyuarakan tak akan ada pembelian pemain secara besar-besaran untuk membangun Juventus yang baru.
Adalah John Elkann, Wakil Presiden FIAT dan cucu (almarhum) Gianni Agnelli, awal Juli lalu menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengucurkan lagi dana untuk pembelian pemain.
Pernyataan Alkann ini dengan sendirinya melenyapkan tradisi belanja pemain secara mencolok yang pernah dilakukan dua petinggi Juventus sebelum ini, Luciano Moggi dan Antonio Giraudo.
"Cara belanja pemain yang biasanya dilakoni Moggi dan Giraudo tidak lagi bisa diteruskan. Tetapi, cara itu tidak lagi diteruskan saat ini," tegas Alkann.
Walau menutup keran pembelian pemain, Alkann tidak menyangkal bahwa perjalanan Juventus semusim di Serie-B sangat melelahkan dan menyedot dana cukup besar.
Ranieri yang pernah menangani Fiorentina, dan juga bersama Chelsea di Inggris, kini dituntut bisa menerjemahkan kemauan Elkann, sekaligus membawa Juventus tetap menjadi salah satu tim yang tetap disegani di Serie A dan juga kancah Eropa.
Kehadiran Zdenek Grygera dan Andrade tentu sedikit mengurangi rasa kekhawatiran Ranieri akan lini belakang Juventus. Namun, kedua pemain ini harus bisa membuktikan di kompetisi sesungguhnya bahwa mereka adalah pilihan yang tepat untuk menjawab kekurangan dan kelemahan tersebut.
Apa pun hasil yang digapai Juventus, paling tidak Serie-A musim ini (2007/08) akan lebih menyajikan persaingan ketat. Akan tetapi, Juventus tetaplah "Si Nyonya Besar" yang tidak pernah menjadi kecil. Ya, Juventus mungkin juga belum menjadi yang terbaik di klasemen akhir nanti. Tetapi, mereka sudah pasti tidak akan melepaskan permainan menyerang yang selama ini menjadi salah satu ciri khasnya.
Pada musim kembalinya ke Serie-A (2007 – 2008), Juventus hanya mampu menempati posisi 3 Besar Klasemen akhir. Tapi, itu pun sudah cukup untuk ukuran klub yang baru Promosi ke Serie-A dan sudah cukup untuk membuat il Bianconeri tetap menjadi klub yang disegani di Italia maupun Eropa, serta mendapatkan 1 jatah tiket dalam persaingan Kasta tertinggi Benua biru antar klub, Liga Champion untuk musim 2008 – 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follower