Awal tahun 1980-an adalah masa keemasan Juventus. Il Bianconeri waktu itu sedang memiliki tim terbaik. Juventus tak hanya bertabur bintang, tapi juga memiliki komposisi pemain ideal dari lini per lini.
Di belakang, nama Gaetano Scirea adalah jaminan kekuatan. Libero asal Atalanta ini bahkan pernah disebut-sebut bek terbaik Italia sebelum nama Franco Baresi Terkenal. Dia bukan saja tangguh sebagai defender, tapi juga jago saat membantu serangan. Maklum, sebelum menjadi Libero, Scirea adalah Gelandang.
Di tengah, Juventus memiliki gelandang bertahan yang sangat dinamis. Dia tak lain adalah Marco Tardelli. Pemain yang di juluki Schizzo (Semburan) ini punya fisik yang tangguh dan juga olah bola yang bagus. Saat bertahan, dia sulit dilewati. Saat membantu serangan, dia mendobrak tak kenal takut dengan mengandalkan kekuatan fisik dan tekniknya. Itu pula sebabnya di di juluki Schizzo.
Partnernya? Inilah yang paling istimewa. Michel Platini. Kreator serangan sekaligus target man yang bisa diharapkan. Bertindak sebagai gelandang serang, Platini sangat mendominasi irama dan bentuk permainan Juventus. Inspirasinya hebat, demikian pula umpannya.
Platini juga jago dalam mengambil bola-bola mati dengan tendangan pisang. Di saat striker tak bisa bergerak, dia akan tampil sebagai pengganti yang tak kalah produktif. Buktinya, dalam 224 penampilannya bersama Juventus, pemain asal Perancis ini mampu mencetak 147 Gol.
Bermain di belakang duet Paolo Rossi dan Zbigniew Boniek, Platini sangat memanjakan kedua striker itu. Apalagi, Rossi dan Boniek memang Striker tajam dan berbahaya.
Di Arsiteki sang maestro Giovanni Trapattoni, makin sempurna pula penampilan Juventus. Dia adalah pelatih terhebat yang pernah menangani Juventus Setelah Marcelo Lippi.
Permainan puncak mereka terjadi di Final Champion Cup 1985 (Kini Champion League). Menghadapi terror supporter yang ganas plus permainan keras Liverpool, Juventus mampu tampil menawan dan menang 1 – 0 lewat Gol Penalty Michel Platini.
Permainan menawan itu berlanjut dengan menjuarai Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Gelar lain dari tim terbaik ini adalah 3 Scudetto, 1 Piala Winners dan 1 Piala Italia. Prestasi ini masih lebih bagus dari Tim terbaik Juve ke 2 pada tahun 1996. Pada era Roberto Baggio itu, Juve juga menjuarai Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Tapi, prestasi lain hanya 2 Scudetto dan 1 Piala Italia.
Formasi Inti Juventus 1985 (4 – 3 – 1 – 2) : Allenatore : Giovanni Trapattoni
Tacconi (GK)
Cabrini
Scirea
Brio
Favero
Tardelli
Briaschi
Bonini
Platini (C)
Boniek
Rossi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar