Kamis, 30 Juni 2011

Kilas Balik Juventus ( 2007 - 2008 )

JUVENTUS NEWS SERIE - A (2007 - 2008)

Juventus kembali lagi ke serie-A setelah sebelumnya berkutat di serie-B, Juve mengawali musim ini dengan kemenangan telak dengan melumat Livorno 5-1 yang membawa Juve menduduki puncak klasemen sementara di pekan perdana.

Dengan materi pemain ”seadanya” Juve mampu bersaing kembali di serie-A, target awal Juve yang cuma ingin bertahan di serie-A musim ini mulai berubah menjadi target scudetto.

Juventus membuat kejutan di pekan ke-2 saat melawan Cagliari, tim ini berhasil memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-2 setelah bersusah payah menghadapi perlawanan sengit tuan rumah. Juve kebobolan 2 gol melalui titik putih, beruntung Juve memiliki Chiellini yang menjadi penentu kemenangan Juventus setelah membuat gol di menit-menit akhir babak kedua.

Trezeguet membuat gol ke 100 nya di serie-A untuk Juventus ketika mencetak 1 gol saat menghadapi AS Roma yang menjadikannya sebagai bomber asing tersubur Juventus sepanjang masa.

Juventus berhasil menduduki peringkat ke-2 di bawah Inter setelah di pekan ke-6 berhasil menang Dramatis pada pertandingan derby Turin atas rival sekota Torino dengan skor tipis 1-0. gol tercipta lewat kaki Trezeguet di menit 93 sebelum peluit panjang dibunyikan. Dengan semangat dan keberuntungan, Juve mampu mengatasi gempuran-gempuran sang saudara sekota mereka.

Trezeguet makin buas, dengan 1 gol yang di buatnya saat menghadapi Torino membawanya memuncaki daftar Capocanonieri sementara bersama Ibrahimovic (Inter Milan) dengan sama-sama mengumpulkan 7 gol dalam 6 pekan pertama. Trezegol memang contoh bomber sejati...!!

Del Piero di Turin Hingga 2010
Momen yang ditunggu oleh Juventini akhirnya tiba juga. Itu setelah il Pinturicchio Alessandro Del Piero menandatangani kontrak baru dengan Juve.
Kontrak ini akan membuat The Golden Boy akan tetap bertahan di Turin hingga 30 Juni 2010 mendatang dan mengakhiri segala spekulasi yang menyangkut dirinya.
Menurut Del Piero, dirinya sangat senang bisa menandatangani kontrak baru dengan Juve. Apalagi, momen ini sudah lama ditunggu oleh pemain timnas Italia ini.
“Ini merupakan keputusan yang saya buat untuk karir dan kehidupan saya. Apalagi, Juve telah memberikan hal yang banyak dalam karir saya dan saya ingin melanjutkan kemenangan disini,” sebut pemain berusia 32 tahun itu seperti dilansir Goal.
Lebih lanjur Del Piero menambahkan, dirinya sangat yakin kontraknya akan diperpanjang oleh Juve. “Saya santai dan yakin, karena klub akan memberikan momen terbaik untuk klub ini,” lanjut mantan pemain Padova itu.
Pihak manajemen Juve memang belum memberitahukan, mengenai kontrak baru Del Piero. Tapi, menurut kabar media lokal, kontrak baru ini akan membuat gaji The Golden Boy harus rela dipotong hingga 20 persen.
Bahkan, di musim 2009/2010 pendapatan Del Piero kembali akan mendapatkan pemotongan hingga 25 persen. Del Piero merupakan symbol dari klub ini, karena dia sudah bermain di Turin selama 14 tahun dan tampil selama 500 kali dan telah menjadi top skorer sepanjang masa Si Nyonya Besar.

Sukses mempertahankan pemain bintang jadi kepuasaan tersendiri bagi manajemen tim. Bos Juventus, Giovanni Cobolli Gigli sangat bahagia Alessandro del Piero memutuskan bertahan di Delle Alpi hingga 2010 mendatang.
“Alex adalah pemenang, dan dia harus memastikan kesuksesan sebagai kapten Juventus. Kami berhasil mempertahankan citra klub saat  mempertahankan Alex,” ungkap Gigli lagi.
Sebelumnya Direktur Olahraga Nyonya Besar, Alessio Secco merasa khawatir akan kehilangan bomber kharismatik itu yang masih bermasalah dengan perpanjangan kontraknya di Delle Alpi, Namun kini keberadaan Alessandro Del Piero akan tetap terjaga di turin bersama Lavecchia Signora beberapa musim kedepan dan mungkin hingga Alex mengakhiri karirnya.
Salah satu alasan terbesar Alex memperpanjang kontrak adalah karena kehangatan fans yang diterimanya. ”Bantuan dan dukungan mereka sangat banyak membantu saya”, kata Del Piero.
Suporter atau fans menjadi salah satu faktor yang penting untuk sebuah klub, tak terkecuali bagi Alessandro Del Piero. Menurut kapten Juventus itu faktor utama dirinya memperpanjang kontrak adalah karena faktor fans. Suporter atau fans menjadi salah satu faktor yang penting untuk sebuah klub, tak terkecuali bagi Alessandro Del Piero. Menurut kapten Juventus itu faktor utama dirinya memperpanjang kontrak adalah karena faktor fans.
Kini setelah memperpanjang kontrak, Del Piero mengaku sangat lega dan menyatakan bahwa fans memegang banyak peranan pada keputusannya memperpanjang kontrak.
Kontrak saya bukan satu hal yang akan mengakhiri karir saya. Kami telah berbicara tentang rencana saat ini dan waktu yang aka datang," lanjutnya.
"Juventus juga tahu bahwa faktor finansial bukan hal yang penting untuk saya,"
"Saya tak khawatir apalagi marah dengan klub yang lebih memprioritaskan pemain lain. Namun, saya tak punya niat untuk pindah klub karena saya ingin tetap
di Turin. Saya ingin di Juve selamanya,"
"Sangat sulit melakukan perundingan dengan pihak luar karena saya menghormati Claudio Ranieri dan pengurus. Tak ada yang bisa menghentikan keinginan saya bermain untuk jadi yang terbaik. Orang boleh saja mengatakan saya tak bisa bermain baik selama 90 menit. Tapi, saya akan buktikan kalau mereka itu salah," tegas top scorer Serie-B musim lalu itu.

Tidak percuma juve memperpanjang kontrak il capitano alex karena dengan gol tunggalnya ke gawang genoa mampu memberikan juventus kemenangan. Kemenangan Juventus yang berhasil mengandaskan perlawanan sesama tim promosi, Genoa, 1-0 di Olimpico Turin itu tercipta oleh kaki del piero. Gol yang tercipta dalam pertandingan tersebut dicetak kapten tim La Vecchia Signora, Alessandro Del Piero yang tampil dengan gaya rambut sedikit cepak itu berhasil merobek gawang Fernando Rubinho di menit ke-36 babak pertama lewat tendangan volley-nya dari jarak enam meter memanfaatkan umpan silang dari Pavel Nedved ketika babak pertama tinggal tersisa sembilan menit. Gol tersebut merupakan gol kedua bagi Alex di musim ini dan gol ke-219 sepanjang karirnya di semua kompetisi plus sebagai hadiah bagi Juve yang baru saja memberinya perpanjangan kontrak di Turin sampai 2010.
Raihan tiga poin itu membuat tim asuhan Claudio Ranieri kembali ke posisi semula, urutan dua besar klasemen, dengan jumlah perolehan 17 poin dari delapan partai pertama. Sebaliknya, kekalahan tersebut menghentikan rekor tiga kali kemenangan beruntun yang dicapai pasukan Genoa.
Namun tiga menit menjelang bubar, Juve mendapat pukulan setelah Ranieri diusir dari bench karena memprotes keras keputusan wasit. Beberapa saat kemudian Nedved mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah karena menyikut Abdoulay Konko. Meski demikian sampai wasit Bonti meniup peluit akhir, skor tetap 1-0 untuk Juve.

Langkah Juventus untuk menempel ketat pemimpin klasemen sementara yang juga peraih scudetto Liga Serie A Italia musim lalu, Inter Milan, mendapat ganjalan di Stadion San Paolo, markasnya Napoli. Setelah unggul lewat gol cepat kapten tim Alessandro Del Piero di detik ke-38 hasil kerja sama yang apik antara Palladino dan Trezeguet. Umpan silang Trezeguet mampir di kaki Alex yang tanpa kesulitan menjebol gawang Gennaro Iezzo setelah kick-off babak kedua dibunyikan, Keunggulan Juve tak bertahan lama. Berselang tiga menit kemudian, Napoli menjawabnya lewat aksi cemerlang Walter Gargano. Gelandang asal Uruguay itu mampu melewati tiga pemain Juventus sebelum drive kaki kirinya tak mampu dijangkau Buffon. 1-1. Bianconeri nyaris unggul 2-1 ketika tendangan volley Del Piero dalam posisi yang bebas justru melambung jauh di atas mistar gawang Lezzo.

Titik balik pertandingan terjadi setelah Napoli berhasil mencetak dua gol tambahan yang tercipta dari titik putih alias penalti. Keputusan wasit Mauro Bergonzi bisa dinilai kontroversial. Pasalnya, tackle yang dilakukan Giorgio Chiellini terhadap striker Napoli, Ezequiel Lavezzi di menit ke-62 terbilang cukup bersih, eksekusi penalty yang diambil Domizzi masuk, skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Napoli. Hal itu berlanjut lagi pada proses terjadinya penalti kedua yang menentukan kemenangan Napoli. Kiper Gianluigi Buffon dianggap melanggar penyerang asal Uruguay dan mantan pemain Juve, Marcelo Zalayeta di menit ke-70. Dan eksekusi penalty kedua Domizzi tak mampu diantisipasi Buffon lagi, 3-1 untuk Napoli.
Upaya Juventus memasukkan Vincenzo Iaquinta tak membuahkan hasil. Kedudukan 3-1 untuk Napoli bertahan sampai peluit akhir berbunyi.

Buntut dari hasil pertandingan saat juve melawan napoli berbuah kontroversi dan perdebatan panjang.
Juventus mencak-mencak akibat merasa dirugikan wasit yang ’’berat sebelah”. Juventus secara implisit menuduh kejadian ini adalah akibat lanjutan dari kasus Calciopoli.
Juve benar-benar merasa dirampok oleh wasit Mauro Bergonzi yang memberi dua tendangan penalti bagi Napoli. Selain itu, satu gol La Vecchia Signora dari kaki Trezeguet juga di anulir sang Pengadil.
"Saya bahkan tak perlu melihat (dua) insiden itu melalui tayangan ulang. Kejadian itu sangat jelas terlihat dari tribun. Seorang pendukung Napoli di dekat saya bahkan melihat kesalahan wasit itu," sergah Presiden Juventus Giovanni Cobolli Gigli.
Juve yang sering dituduh kerap dibela korps baju hitam, sepertinya sedang "dimusuhi" para pengadil tersebut. Pekan lalu, Juve sudah terlebih dahulu mengecam wasit yang mengkartu merah Pavel Nedved dan pelatih Claudio Ranieri saat menang melawan Genoa.
" Kami ingin dinilai berdasarkan apa yang telah kami lakukan di lapangan. Musim lalu kami turun ke Seri B, Kini kami kembali ke Seri A dan meraih posisi ini ( ketidak adilan ) " lanjut Cobolli Gigli masih dengan nada tinggi.
"Kami tidak bisa diperlakukan seperti ini. Tak ada yang bisa mengembalikan tiga angka kami, namun kami minta wasit memimpin pertandingan kami tanpa semua tekanan itu," tutup Cobolli Gigli.

Ranieri juga meminta klub-nya diperlakukan dengan adil.

Ranieri tak mau Juve kembali dikorbankan seperti kasus pengaturan skor di tahun lalu yang membuat tim kota Turin itu terdegradasi dan kehilangan dua gelar juara.

"Kami sudah membayarnya di masa lalu dengan kehilangan dua gelar juara dan degradasi. Kami ingin diperlakukan sama seperti yang lain," kata Ranieri.

Meski demikian, Klub memerintahkan kepada para pemainnya untuk tidak berbicara kepada media guna menghindari kontroversi lebih lanjut, namun beberapa komentar sempat muncul seusai pertandingan.

"Ketika hal seperti ini terjadi, sudah jelas itu adalah skandal," tukas David Trezeguet.

"Buffon sendiri sangat geram dengan keputusan tersebut setelah dirinya mendapat kartu kuning pada pertandingan.” "Kami tidak diperbolehkan untuk membicarakan hal ini," ujar Buffon.
Hanya Vicenzo Iaquinta yang mencoba bijaksana dan diplomatis ketika mengomentari performa wasit Mauro Bergonzi.

"Saya tidak akan mengomentari tentang penalti itu, saya tidak menyaksikannya. Sekarang kami harus berkonsentrasi untuk pertandingan berikutnya dan kembali ke jalur kemenangan," ucapnya.


Trezeguet tak pelak jadi orang yang paling berperan dalam kemenangan Juve di giornata 10 Seri A saat juventus membungkam Empoli 3-0 dengan Hattrick-nya di stadion Olimpico Turin. Berkat tambahan tiga gol yang dicetaknya dalam pertandingan tersebut, pemain yang dijuluki Trezegol itu juga memimpin klasemen top skorer sementara Liga Italia dengan mengumpulkan 10 gol.

Bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Juventus menaikkan tempo serangan dan akhirnya memecahkan kebuntuan di menit ke-50 setelah Trezeguet mencetak gol melalui titik putih.

Tiga belas menit setelahnya penyerang Prancis itu mencetak gol keduanya sebelum mencatatkan hattrick usai melesakkan gol ketiga di menit ke-70. Empoli sendiri semakin terpuruk setelah harus bermain dengan sembilan orang menyusul kartu merah yang diterima Daniele Balli dan Marco Marchionni.

"David sangat tajam dan saya berbahagia untuknya. Dia mencetak gol, ikut membantu lini tengah dan melapis rekan-rekannya. Dia dalam kondisi bagus," ujar Ranieri.


Pavel nedved masih menegaskan bahwa julukan the czech cannon yang di berikan padanya masih berlaku hingga saat ini, hal itu di buktikannya saat melesakkan tendangan keras yang berada 30 meter dari luar kotak penalty. Gol semata wayang nedved mengantarkan juventus meraih kemenangan atas atalanta. Yang lebih dahsyatnya lagi, gol ini tercipta 4 menit sebelum peluit panjang dibunyikan. ( perfecto Nedved…!!! )

Ternyata Del piero masih belum habis, terbukti saat Juventus mempermalukan tuan rumah Lazio dalam duel dramatis yang berakhir 2-3 itu Alex menyumbangkan 2 gol yang membuat Juve tetap menempel inter dan roma. Padahal dalam pertandingan itu Alex hanya sebagai pemain pengganti, Alex ga ada matinya…


Lagi-lagi Trezeguet
Hingga pekan ini trezegol masih saja menambah tabungan golnya yang menjadikannya sebagai capolista sementara di serie-A. sebuah golnya saat menghadapi Siena membuat perolehan golnya menjadi 13 biji, meninggalkan cruz (10,inter) dan ibrahimovic (9,inter).

Juventus hajar inter Milan 2-1 di Giuseppe Meazza.

Bianconeri melumat Gialloblu dengan skor 3-0.

Hasil ini tak mempengaruhi posisi kedua tim di klasemen sementara. Juventus tetap di urutan tiga namun menjauh dari peringkat 4 Fiorentina dengan keunggulan 8 poin, sedangkan Parma di posisi 17 dengan poin 31, unggul satu angka dari Reggina yang berada di posisi teratas zona degradasi.

Dalam laga ini, penderitaan Parma menjadi lengkap. Setelah gawang mereka kebobolan tiga kali, Gialloblu juga harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-78 karena Fernando Couto diganjar kartu merah.

Unggul segala-galanya, Juventus mendominasi pertandingan sejak peluit kick-off berbunyi. Tim besutan Claudio Ranieri ini tak perlu menunggu waktu lama untuk unggul karena pada menit ke-16, David Trezeguet telah menjebol gawang Luca Bucci.

Gol ini terjadi akibat kesalahan Bucci saat mengantisipasi tendangan pojok Alessandre Del Piero. Sang portiere tak sempurna menangkap bola yang disambut oleh sundulan Mauro Camoranesi dan diarahkan kepada Trezeguet yang berdiri bebas di mulut gawang. Tanpa kesulitan, Trezeguet mencocor si kulit bundar dan menjadi gol.

Pada menit ke-30, giliran Raffaele Palladino yang menggandakan keunggulan "si Nyonya Tua". Striker muda ini lebih dulu melewati satu pemain belakang Parma sebelum melepaskan tendangan keras ke pojok kiri yang tak bisa dihalau Bucci. Skor 2-0 bertahan sampai turun minum.

Usai jeda, tak ada perubahan yang berarti. Parma yang sedang terancam degradasi tak kuasa menghentikan serangan-serangan Juventus sehingga pemainnya sendiri yang justru mencetak gol bunuh diri pada menit ke-77.

Stefano Morrone yang membayangi Tiago berusaha menghalau bola umpan pemain tersebut yang diarahkan kepada Trezeguet. Sayang, niat baiknya itu justru menjadi bumerang karena bola meluncur ke dalam gawang tanpa bisa dihalau Bucci yang out of position.

Hanya berselang satu menit dari gol ketiga Juventus itu, Parma kembali mendapat musibah. Couto yang melakukan pelanggaran keras langsung diganjar kartu merah. Beruntung, meskipun kekuatannya berkurang satu orang, gawang Parma tak kebobolan lagi dan skor akhir tetap 3-0.

Juventus benamkan Ac Milan 3-2 di Olimpico Turin.

Hattrick Del Piero & satu assist-nya membawa Juve melumat Atalanta 4-0 tanpa balas.
Alesandro Del Piero rupanya masih menjadi striker yang berbahaya. Tiga gol dilesakkan Alex saat menjalani partai tandang ke Stadion Atleti Azzurri d'Italia di kota Bergamo.

Juventus sendiri akhirnya melumat Atalanta 4-0. Kemenangan ini juga berhasil menjaga jaraknya dari Fiorentina serta mendekati runner up klasemen AS Roma. Dengan kemenangan di giornata ke 34 ini, Juventus berhasil mengoleksi 67 poin, unggul delapan poin dari Fiorentina dan tertinggal lima poin dari As Roma.

Kemenangan Si Nyonya Besar sudah terlihat di menit awal. Pertandingan baru berjalan 50 detik, bek Nicola Legrottaglie membuat Juve unggul 1-0. Tendangan bebas Alex berhasil dimanfaatkan Legrotaglie dengan headingan kerasnya.

Juventus kembali menjebol gawang Atalanta di menit ke-6 setelah Alex berhasil memanfaatkan bola liar setelah sebelumnya David Trezeguet melakukan tandukan keras, skor 2-0.

Ancaman kembali datang dari Trezeguet, tapi sayang aksi Trezeguet berhasil digagalkan kiper Coppola. Atalanta sendiri sempat memberikan ancaman di menit ke-8 namun tendangan bek Gianpaolo Bellini berhasil ditepis Gialuigi Buffon. Bahkan Juve kembali unggul 3-0 di menit 34, setelah Alex berhasil melewati barisan belakang Atalanta dan berhadapan satu lawan satu dengan Coppola. Dengan tenang Alex mampu melesakkan gol keduanya di pertandingan itu.

Memasuki babak kedua daya gedor Juventus rupanya tidak mereda. Terbukti di menit 65, Alex kembali menjebol gawang Atalanta dan membuat kedudukan berubah menjadi 4-0. Bola cungkilan yang disodorkan Trezeguet berhasil dimanfaatkan oleh Del Piero.

Hingga peluit panjang berbunyi, Juventus tetap mampu menjaga kemenangan bersihnya. Dan malam itu menjadi malam yang indah bagi Super Alex yang mampu membukukan hattrick.


Juventus melanjutkan keperkasaannya dengan membantai Lazio 5-2 pada lanjutan Serie A di Olimpico Turin.

Kemenangan ini sekaligus mengunci Juve di posisi tiga klasemen sementara. Juve kini mengumpulkan poin 70, hasil dari 20 kemenangan, 10 seri dan 5 kali kalah. Sementara Lazio, harus duduk di posisi 12 dengan poin 40, hasil dari 9 kemenangan, 13 seri dan 13 kali kekelahan.

Giorgio Chiellini sudah membuka skor 1-0, saat pertandingan baru berjalan 15 menit. Tendangan bebas Mauro Camoranesi dengan mulus disundul Chiellini. Enam menit berselang, giliran sontekan Camoranesi yang menggetarkan gawang Marco Balotta.

Alessandro Del Piero tidak mau ketinggalan mencetak gol di laga ini. Sebuah gol indah dilesakan Del Piero di menit 32. Gol ini pun makin membuktikan jika dirinya masih layak masuk skuad Timnas Italia.

David Trezeguet menutup skor menjadi 4-0 di babak pertama, dua menit setelah gol Del Piero. Camoranesi kembali menjadi kreator dibalik gol ini.

Lazio sempat mencoba bangkit di babak kedua, dengan mencetak dua gol balasan melalui gol Rolando Bianchi di ment 55 dan Sebastiano Siviglia menit 61. Tapi, usaha Biancoceleste terhenti setelah Siviglia diusir wasit, karena mengganjal Pavel Nedved.

Minus satu pemain, membuat Juve makin leluasa mengandalikan permainan. Tendangan Chiellini akhirnya menutup laga ini menjadi 5-2 di menit akhir pertandingan.

Del piero TOP SCORER.
Tanpa pernah di sangka, Alessandro Del Piero yang musim ini lebih sering bermain sebagai pemain pelapis justru menjadi Capocanonieri di serie-A musim ini setelah membukukan 21 gol selama musim ini berlangsung. Meski gol-gol nya hanya bisa membawa juventus ke posisi 3 klasemen akhir, penghargaan TOP SCORER untuk Del Piero cukup melegakan Juventini.

Lebih menggembirakan lagi, pesaing terdekat Alex dalam daftar Capocanonieri musim ini tidak lain adalah rekan se-tim dan tandem-nya sendiri, David Trezeguet dengan koleksi 20 gol untuk musim ini.

Dengan adanya Alex dan Trzeguet dalam daftar Capolista Teratas musim ini memberikan kesimpulan bahwa Juventus merupakan Klub yang memiliki Tandem striker paling mematikan dan paling produktif untuk musim ini.

Del Piero Catat Sejarah Capocannoniere.
Alessandro Del Piero bukan hanya kembali menunjukkan ketajamannya. Pencapaian Capocannonieri di musim ini pun membawa nama Striker andalan Juventus ini masuk dalam sejarah persepakbolaan Italia.
Dua gol yang dijaringkan Del Piero saat Juventus ditahan Sampdoria 3-3 memastikannya sebagai top skorer di musim ini. Total 21 gol yang dikemasnya musim ini melampaui raihan rekan setimnya David Trezeguet (20 gol) dan bintang Genoa Marco Borriello (19).
Hebatnya lagi Del Piero bukan hanya menjadi capocannoniere. Ia juga mencatat prestasi tersendiri dengan menjadi pemain kedua dalam sejarah yang mampu menjadi top skorer di Seri B. Musim lalu dia juga mengemas 21 gol di Seri B--, lantas jadi top skorer di Seri A musim selanjutnya.

Pemain berusia 33 tahun ini menyamai prestasi Paolo Rossi di musim 1977 dan 1978. Bintang Italia di Piala Dunia 1982 tersebut juga menjadi pendulang gol terbanyak di Seri B (21 gol) dan di tahun selanjutnya di Seri A (24 gol) saat membela Vicenza.
Bagi Del Piero, pencapaian luar biasanya musim ini juga menyamai ketajamannya di musim 1997/1998, ketika dia mencetak 21 gol dari 32 kali penampilannya.
Berbekal cappocannoniere ganda di Serie-A dan Serie-B yang bikin dia sejajar dengan Rossi, Del Piero kini berharap untuk bisa berlaga di Euro 2008.

Kilas Balik Juventus ( 2006 - 2007 )

JUVENTUS NEWS SERIE - B (2006 - 2007)

Untuk pertama kalinya dalam Sejarah Juventus bermain di kasta nomor dua Italy alias Serie-B. Juve juga akan mengawali musim ini dengan pengurangan poin sebanyak 9 poin.

Ketika Juventus mendapat ‘bogem mentah’ terdegradasi ke Serie-B akibat putusan Calciopoli, sejumlah pemain La Vecchia Signora memutuskan untuk beramai-ramai meninggalkan Turin. Mereka adalah Fabio Cannavaro (Real Madrid), Lilian Thuram (Barcelona), Gianluca Zambrotta (Barcelona), Patrick Vieira (Inter Milan), Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan) dan Adrian Mutu (Fiorentina). Termasuk pula Pelatih Fabio Capello yang bergabung ke (Real Madrid).

Meski demikian sejumlah pemain lainnya tetap bertekad membela Juventus. Selain maskot klub, Alessandro Del Piero dan si pekerja keras asal Republik Ceska Pavel Nedved, kiper utama Bianconeri Gianluigi Buffon pun menyatakan kesiapannya membela skuad asuhan Didier Deschamps di Serie-B. Peraih penghargaan Oscar de Calcio sebagai kiper Terbaik Italia 2006 dan penerima anugerah Lev Yashin Award yang tengah di lirik Inter milan dan beberapa klub Raksasa Lainnya itu menegaskan kesiapannya untuk tetap membela Juventus. “Saya tidak berpikir untuk bergabung dengan Inter Milan. Untuk saat ini, masa depan saya tetap bersama Juventus,” tegas Buffon seusai menerima penghargaan tersebut Senin malam.
Buffon mengakui dalam beberapa hari terakhir di bursa transfer dirinya kerap digosipkan akan segera hengkang dari Turin. “Saya mendengar begitu banyak spekulasi akhir-akhir ini. Tapi, perlu saya garis bawahi, faktanya sekarang ini kami belum mampu memenangkan satu gelar pun,. Bahkan, sekarang ini kami (Juventus) belum dapat kembali bermain di Serie A,” tandas Buffon.
Karena itu, “Saya sengaja berdiam diri. Sebab, tidak ada yang perlu saya tanggapi dengan isu-isu tersebut,” tambah Buffon yang gembira dapat kembali bertemu dengan sejumlah mantan rekannya yang kini telah “jauh” dari Juventus. “Saya gembira dapat kembali bertemu dengan mereka.
Tapi, saya tetap tidak menyesali apa yang telah saya putuskan di musim panas lalu (tetap membela Juventus),” terang Buffon.
Mantan penjaga gawang Ac Parma itu menghargai pendapat pelatih Didier Deschamps yang menyatakan eksistensi dan penampilan Buffon sangat berpengaruh terhadap kesuksesan Juventus selama ini yang memimpin klasemen Serie B. “Saya sangat menghargai apa yang ia (Deschamps) katakan.
Saya juga sadar kalau Deschamps memberi motivasi bagi saya yang telah absen dalam dua pertandingan,” kata Gigi, panggilan akrab Buffon.

Juventus Hanya Semusim di Serie B.
Para penggemar Juventus bisa bergembira sekarang! Juventus berhasil memastikan diri dapat bermain kembali di Serie A musim depan setelah meraih kemenangan telak 5-1 dari Arezzo.

Kemenangan tersebut memastikan 82 poin yang dikumpulkan Juventus tidak bisa terkejar lagi meski sudah dikurangi sembilan poin akibat terkait skandal Calciopoli. Peringkat ketiga atau peringkat pertama zona playoff yang ditempati Napoli tertinggal sepuluh poin, jadi Juve aman meski kalah di tiga pertandingan sisa Serie B.

Arezzo yang dilatih oleh mantan bintang Bianconeri, Antonio Conte, berjuang untuk meraih kemenangan guna terhindar dari jerat degradasi. Namun di lapangan, keunggulan materi pemain dan pengalaman pasukan La Vecchia Signora berhasil meredam sepak terjang Arezzo.

Arezzo memiliki peluang terlebih dahulu melalui tendangan lob Floro Flores saat memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan lawan. Namun sayang tendangan lob itu masih belum menemui sasaran. Menit ke-19 Juve membuka pesta golnya. Alessandro Del Piero masih menunjukkan ketajamannya saat menundukkan kiper Bremec dengan tendangan dari sudut sempit. Gol tersebut tidak terlepas dari peran gelandang muda Marchisio.
Pada menit ke-33 Juve menggandakan keunggulan lawat sundulan Giorgio Chiellini dari sebuah sepak pojok. Juve kembali memiliki peluang lewat kerjasama Del Piero dan David Trezeguet, sebelum akhirnya Arezzo berhasil menjaringkan gol pertamanya di penghujung babak pertama. Floro Flores menaklukkan Gigi Buffon untuk mengubah skor jadi 1-2 dari sebuah serangan balik yang cepat.

Setelah empat menit babak kedua dimulai Chiellini menambah keunggulan Juventus menjadi 3-1. Tendangan bebas yang dilepaskan Del Piero disambut defender Juve itu dengan tandukan kepala untuk membukukan gol keduanya musim ini. Tuan rumah tidak menyerah dengan melancarkan serangan balasan. Akan tetapi gawang mereka kembali jadi bulan-bulanan.

Kapten Bianconeri, Del Piero mencetak gol keduanya pada pertandingan ini pada menit ke-76 dengan heading yang tajam memanfaatkan umpan crossing Marcio Marchionni. Gol kemenangan 5-1 Juventus dibukukan oleh Trezeguet tiga menit sebelum pertandingan bubaran dengan tendangan volley kaki kanan. Bola meluncur deras mengoyak gawang Bremec untuk memastikan pesta pasukan Didier Deschamp ke Serie A.
”Ini merupakan prestasi yang memang layak kami dapat. Hukuman ke Serie B jelas mimpi buruk. Tapi hari ini adalah hari yang membahagiakan. Kami mengalami masa yang sulit jadi kami pantas untuk merayakan momen indah ini sesaat,” kata Del Piero kepada Football Italia.

Del piero menjadi TOP SCORER serie-B dan membawa Juventus kembali lagi ke serie-A untuk musim depan.

Kilas Balik Juventus ( 2005 - 2006 )

JUVENTUS NEWS SERIE - A (2005 - 2006)

Kiper juventus, Gianluigi Buffon tidak akan bermain selama 4 bulan dan tidak dapat membela juventus di pekan ke-1 melawan Chievo Verona karena cedera. Begitu pula dengan il capitano Alessandro del piero yang juga mengalami cedera dan diperkirakan dapat merumput kembali pada pekan ke-3 saat melawan Ascoli.

Jonathan Zebina dan Lilian Thuram tidak akan bermain di pekan ke-2 melawan empoli karena cedera. Untuk Zebina, akan bermain lagi di pekan ke-3 saat menjamu Ascoli dan Lilian Thuram diperkirakan akan bermain lagi di pekan ke-5.

Jonathan Zebina mengalami cedera kembali ketika juve bertemu Ascoli di pekan ke-3.
Del piero membuat 2 gol melalui titik putih dan tendangan bebas ketika tim nya membekuk Ascoli 2-1 di Delle Alpi yang membuat juve berlari sendirian di puncak klasemen sementara dengan kemenangan 100 % alias 9 poin. Padahal pertandingan ini adalah penampilan perdana alex di serie A 2005-2006 plus penampilan perdananya pasca cedera.

Camoranesi membuat gol indah di pekan ke-5 dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalty yang mengarah ke pojok kiri atas gawang, yang di kawal kiper AC Parma Lupatelli.

Juventus mendapat ujian lagi.. setelah birindelli, buffon, zebina, vieira dan oliveira kini kiper kedua juventus Abbiati mengalami cedera pada saat juventus melibas Lecce 3-0. Abbiati cedera di menit ke-80 dan digantikan oleh chimenti sang kiper ke-3.

Dalam 8 pekan pertama serie-A 2005-2006, juventus selalu menang. Sebelumnya dalam sejarah serie-A hanya juventus 1930/31 (Carlo Carcano) dan juventus 1985/86 (Giovanni Trapattoni) yang dapat melakukan itu. Rekor kemenangan beruntun juventus pada 1930/31 dan 1985/86 sama-sama dihentikan oleh napoli.

Juventus membuat sejarah di serie-A dengan selalu menang dalam 9 pekan pertama serie-A 2005-2006. rekor itu tercipta kala Juventus menjamu Sampdoria.

Juventus berlari sendiri dengan 42 poin meninggalkan Inter Milan dan Fiorentina (32 poin) serta AC Milan (31 poin) hingga pekan ke-15 serie-A.

Del piero membuat gol indah saat melawan Reggina di Delle Alpi (15/1/06) dengan tendangan first time kaki kirinya dari luar kotak penalty. Sebelumnya Alex telah menjadi legenda dan membuat sejarah dengan Hattrick nya di coppa Italy, sekaligus membungkam perlawanan sengit Fiorentina di Delle Alpi dengan skor telak 4-1. karena membawanya melewati rekor 182 gol milik Giampiero Boniperti yang sebelumnya di pegang bersama menjadi 185 gol. Ditambah dengan 1 gol saat melawan Reggina membuat Del Piero menjadi pencetak gol sepanjang masa Juventus dengan koleksi 186 gol nya di semua ajang resmi Juventus.

Juventus menjadi juara dalam perebutan scudetto namun gelar scudetto yang ke-28 dicabut dan di berikan kepada peringkat ke-3 Inter Milan. Alasannya ialah karena Juventus terlibat kasus Calciopoli (pengaturan skor pertandingan), Petinggi Juventus Luciano Moggi tertangkap basah dalam percakapan teleponnya melalui rekaman sadap tersembunyi telah melakukan kecurangan dengan mengatur skor pertandingan juventus di beberapa laga penting. Yang membuat Juventus mendapat hukuman turun kasta ke serie-B dan mendapat pengurang poin sebanyak -18 poin. Bersama peringkat ke-2 AC Milan, Fiorentina dan Reggina yang mendapat kasus serupa namun hanya mendapat pengurangan poin pada serie-A selanjutnya.

Berita buruk menimpa Juventus lagi, setelah kehilang gelar scudetto musim ini yang jatuh kepada peringkat 3 inter Milan, kini Juventus mesti merelakan gelar scudetto mereka tahun lalu (2004-2005) di cabut lagi yang diberikan kepada peringkat 2 musim lalu, Ac Milan.

Belum sembuh luka Juventus akibat skandal Calciopoli (pengaturan skor), kini mereka harus menerima kenyataan pahit di “hianati” oleh pelatih Fabio Capello & pemain-pemain bintang-nya seperti Zlatan Ibrahimovic, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta dan Adrian Mutu yang memilih hengkang mencari klub baru.
Untunglah La Zebrete (Julukan lain Juventus) masih memiliki pemain dengan Loyalitas tinggi seperti Alessandro Del Piero, David Trezeguet, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved dan Mauro Camoranesi yang lebih memilih untuk bertahan di Turin daripada pergi meninggalkan klub yang telah membesarkan nama mereka.

Selamat tinggal Serie-A, Juventus pasti akan kembali dalam waktu cepat dan akan kembali menjadi penguasa dan Raja di Serie-A…!!! Forza Juventus…!!! Bravo Alex, Treze, Gigi, Pavel & Camo… kalian yang terbaik…!!!

JUVENTUS NEWS CHAMPION LEAGUE (2005 - 2006)

Gol ke 100 Trezeguet untuk Juventus.
David Trezeguet menggenapi gol ke-100-nya ketika membukukan 1 gol di matchday 1 Liga Champions melawan Club Brugge selama membela Juventus di berbagai kejuaraan resmi. Ia sangat bersemangat untuk dapat mengejar targetnya menyamakan atau bahkan melewati 104 gol-nya Michel Platini untuk Juventus di berbagai kejuaraan resmi-nya. Menurut Trezegol, ini akan menjadi pencapaian hebat dengan melihat apa yang telah Platini tunjukkan di Juventus dan Timnas Perancis.

Bila berhasil melewati perolehan gol-nya Platini, dapat dipastikan Trezeguet akan menjadi pemain asing yang paling banyak mencetak gol untuk Old Lady. Saat ini rekor itu masih dipegang oleh mantan Playmaker Juventus Michel Platini yang juga berkebangsaan sama dengan Trezeguet (Perancis).

Kalah 1-2 di markas Muenchen, Juve tanpa sejumlah pilar inti-nya.
Juventus harus takluk di kandang Muenchen pada putaran grup A pada Matchday 3 tanpa di perkuat oleh Zebina, Vieira dan Camoranesi kerena cedera yang di alami ke-3 pemain inti Juve tersebut.

Del Piero Top Scorer Sepanjang Masa Juventus bersama Legenda Juventus, Giampiero Boniperti.
Dua gol yang dibuat Alex Del Piero ke gawang Rapid Vienna pada Matchday terakhir Grup A membawanya menyamakan Rekor gol Legenda Juventus Giampiero Boniperti dengan 182 gol di seluruh ajang resmi selama membela il Bianconeri.
Kini Alex dan Boniperti menjadi pencetak gol Juventus Terbanyak Sepanjang Masa dan Alex berpeluang berdiri sendiri menjadi Striker Tersubur Juventus Sepanjang masa dengan menambah gol demi gol lagi...!!!
Bukan hanya itu saja, gol yang di buat Alex pada pertandingan melawan Rapid Vienna adalah gol ke-300 Juventus di Ajang Liga Champions dan dengan indahnya tendangan bebas ala Alex yang berada jauh dari kotak penalty lawan melesak manis mengecoh kiper Rapid Vienna. Perfecto Alex, Bravo Alex...!!!

Kilas Balik Juventus ( 2004 -2005 )

JUVENTUS NEWS SERIE - A (2004 - 2005)

Del piero dipastikan bakal absen selama 1 bulan karena cedera achilles tendon dan tidak akan bermain selama 3 pekan (4, 5 & 6), dan mungkin akan merumput kembali ketika club nya bertandang ke Artemio Franchi, kandang AC Siena di pekan ke-7.
Trezeguet bakal absen mulai pekan ke-6 dan hingga 3 bulan kedepan karena akan menjalani operasi bahu.

Setelah cedera selama 1 bulan Del Piero langsung membuktikan kebesarannya dengan menyumbang 2 gol dan membuat 1 assist untuk camoranesi yang membuat tim nya unggul 3-0 atas AC Siena dan memantapkan posisi Juventus di puncak klasemen sementara. Padahal pekan ke-7 versus AC Siena adalah pertandingan perdana Del Piero di kompetisi serie-A pasca cedera.

Nedved membuat gol indah di pekan ke-9 ketika melawan Chievo. Ia membuat gol itu dengan ciri khas tendangan Czech Cannon nya dari luar kotak penalty yang hanya bisa ditonton kiper Chievo, Marchegiani yang mati langkah. Yang lebih menyenangkan ia mencetak gol itu pada penampilan ke-100 nya persama Juventus.

Nedved membuat Juve tetap mengungguli poin dari pesaing terdekatnya AC Milan dengan selisih 4 poin yang mencetak gol penentu kemenangan Juve atas Bologna lewat gol dari tendangan bebas dengan menaklukkan kiper Pagliuca sekaligus menghentikan perlawanan sengit dari tuan rumah Bologna dengan membungkam seisi Stadion Renato Dall’Ara 4 menit sebelum peluit panjang dibunyikan.

Trezeguet membuat gol di pertandingan perdana seusai pulih dari cedera bahu saat melawan Brescia.

Kemenangan Juve atas Brescia di pekan ke-20 membawa juve memperlebar jarak mereka dengan pesaing terdekat AC Milan yang semula hanya selisih 2 poin menjadi 5 poin, karena di pekan yang bersamaan AC Milan takluk 0-1 dengan Livorno.

Kemenangan Juve atas Atalanta di pekan ke-21 membawa Juve terbang jauh meninggalkan pesaing terdekatnya AC Milan menjadi selisih 8 poin, karena pada saat yang bersamaan AC Milan takluk dari Bologna.

Juventus berhasil menduduki puncak klasemen di pekan ke-35 setelah mengalahkan rival terkuat AC Milan 1-0 di Stadion Giuseppe Meazza yang di cetak oleh sundulan Trezeguet lewat umpan salto Del Piero. Juve unggul 3 poin atas AC Milan yang sebelumnya sama-sama mengoleksi 76 poin.

Juventus memperlebar jarak dengan AC Milan menjadi selisih 5 poin setelah di pekan ke-36 berhasil menaklukkan AC Parma dengan skor 2-0, dan disaat bersamaan AC Milan ditahan imbang Lecce 2-2.


JUVENTUS NEWS CHAMPION LEGUE (2004 - 2005)

Tiket penglaris menuju babak 16 besar.
Juventus memastikan diri lolos ke babak 16 besar dengan menjadi tim pertama yang memegang tiket 16 besar berkat kemenangan di 4 partai awal grup C tanpa pernah kebobolan, termasuk 2 kemenangan gemilang versus raksasa Bundesliga Bayern Muenchen dengan kemenangan 1-0 di Delle Alpi & 0-1 di Olympiastadion.

Bayern Muenchen yang bermain lebih menyerang dan menekan dengan berbagai macam gempuran berbahaya malah harus melihat hasil akhir yang menyakitkan dengan dua kekalahan ( yang masing-masing 0-1 ) atas rival terkuatnya di grup C, yang lebih menjatuhkan mental Bayern adalah gol tunggal Juventus terjadi di injury time babak ke-2 oleh il Capitano Alessandro Del Piero.

Lagi-lagi Real Madrid harus Terbenam di tangan Juventus.
Madrid yang datang ke Delle Alpi dengan modal kemenangan 1-0 di leg 1 tampil dengan permainan yang sedikit tertutup dan berkesan menggunakan strategi bertahan dengan sesekali melakukan serangan balik cepat tidak mampu menahan gempuran serangan Juventus yang bermain menyerang ( dari awal hingga akhir pertandingan ) dengan Formasi 4-3-3.

Awal petaka Madrid tercipta ketika Trezeguet yang baru 18 menit masuk langsung membuat gol cantik dengan tendangan salto-nya di menit ke-75 hasil crossing Camoranesi yang di teruskan oleh umpan sundulan Ibrahimovic membawa Juventus unggul 1-0, agregate pun kini sama kuat (1-1) sehingga meruntuhkan mental bertanding El Real.

Skor 1-0 tidak berubah hingga babak kedua berakhir, kemudian dilanjutkan dengan extra time 1 namun tidak merubah kedudukan sementara. Extra time ke-2, disinilah petaka Madrid yang sebenarnya, setelah Zalayeta melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalty 4 menit sebelum extra time 2 berakhir sekaligus meruntuhkan mental tanding anak-anak ibu kota Spanyol ini.

Pertandingan penuh gengsi ini ternoda oleh Ronaldo (Real Madrid) dan Tacchinardi (juventus) yang mendapatkan kartu merah di menit ke-113 karena insiden yang terjadi pada kedua pemain itu yang bermula dari ulah Ronnie yang menekel Tacchi ( yang menurut Ronaldo bahwa Tacchi-lah yang lebih dulu menyikutnya dengan siku ).

Dengan berhasil menumbangkan Real Madrid di babak 16 besar Juventus berhasil menorehkan rekor buruk untuk Madrid yang dalam 8 musim terakhir di Liga Champions selalu mampu menembus babak perempat final kini harus tersingkir lebih cepat di babak 16 besar. Dalam 8 musim terakhir baru kali ini mereka terlempar sebelum masuk kejajaran 8 besar (perempat final) Eropa.

Kilas Balik Juventus ( 2003 - 2004 )

JUVENTUS NEWS SERIE - A (2003 - 2004)

Alessandro del piero cedera sewaktu melawan AS Roma di pekan ke-3 dan diperkirakan tidak akan merumput sekitar 6-7 pekan pertandingan.
Pada pekan ke-15 Pavel Nedved membuat gol indah dengan tendangn super keras miliknya dari luar kotak penalty dan menjadi penentu kemenangan Juventus atas Perugia.

Pada pekan ke-17 melawan Siena, Juventus menang 4-2. yang menarik ialah alex mencetak Hattrick dan gol cantik Trezegol dengan sepakan Akrobatik yang indah dan sempurna.

Di paruh musim pertama ini Juventus menjadi Club terproduktif di serie-A dari pesaing-pesaing terdekatnya yaitu dengan membukukan 38 gol, sedangkan Roma=36, AC Milan dan Inter Milan=28. tetapi sangat sayang, karena jumlah kemasukannya lumayan banyak dari para pesaing yaitu dengan jumlah kemasukan 18 gol, sedangkan Roma hanya 7, AC Milan hanya 8 dan Inter Milan 12.

Di paruh musim ini Edgar Davids di jual ke Barcelona (spanyol).
Pekan ke-18 Juventus berbagi hasil dengan Empoli. 2 bomber dari kedua belah pihak juga berbagi gol yang masing-masing membuat 3 gol, yaitu David Trezeguet (Juve) dan Tommaso Rocchi (Empoli) yang di sebut THRILLER HATTRICK.

Selalu menang ! ya, itulah rekor Juventus saat bertemu Chievo Verona. Club yang disebut-sebut sebagai pembunuh raksasa Italy tidak mampu menang atas Juventus sejak 2001 ketika Chievo pertama kali promosi ke serie-A. bahkan menahan imbang pun tidak mampu, yaitu dengan hasil akhir : 3-2 (15/09/01), 1-3 (27/01/02), 1-4 (19/01/03), 4-3 (24/05/03), 1-2 (14/09/03), 1-0 (01/01/04), semuanya terjadi di serie-A.

Juventus menyerah dengan AS Roma dengan skor telak 4-0 karena adanya 3K (3 Kesalahan), yaitu :
1). Racikan permainan yang kurang manjur dari Alenatore Marcello Lippi.
2). Dikartu merahkannya Paolo Montero.
3). Tidak dimainkannya il Capitano Alessandro Del Piero pada partai big match ini !.

Pada pekan ke-24 menjadi hari indah bagi Juventus karena setelah tertinggal 0-2 dari Brescia di babak pertama, Juve mampu bangkit di babak kedua dengan membalikkan keadaan keadaan menjadi unggul 3-2.


JUVENTUS NEWS CHAMPION LEAGUE (2003 - 2004)

Tiket 16 besar.
Juventus menjadi tim kedua setelah Real Madrid yang memastikan mengambil tiket untuk bertempur di Liga Champions 2003-2004.

Banjir gol dalam 1 pertandingan.
Juventus menjadi tim yang paling banyak mencetak gol ke gawang lawan dalam satu pertandingan di Liga Champions, yaitu dengan membungkam Olympiakos 7-0 di Stadion Delle Alpi.

Musim para tim-tim underdog.
Liga Champions musim 2003-2004 menjadi musim yang pahit bagi Klub-klub Raksasa Eropa. Setelah tersingkirnya Juventus, Bayern Muenchen dan Manchester United di babak 16 besar, kini harus ada Klub Calon Juara lagi yang tersingkir secara mengenaskan.

Real madrid yang menang 4-2 di leg 1 justru harus menyerah dari As Monaco 1-3 pada leg 2.

Arsenal yang ngotot dan tampil lebih menyerang justru kalah dengan rival sekota Chelsea di leg 2 dengan skor tipis 1-2 dalam laga Home ( Higbury / markas The Gunners ).

Tapi kekalahan Tim besar yang paling menyakitkan berada di pundak Ac Milan. Betapa tidak, kemenangan besar Ac Milan 4-1 atas Deportivo La Coruna di San Siro pada leg 1 tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal kemenangan secara psikis dan mental sudah didapatkan untuk menghadapi leg ke-2 di Riazor ( Markas Super Depor ).

”sepertinya Ac Milan akan lolos otomatis ke semifinal” , itulah pendapat dalam benak kita satelah Ac Milan memangkas deportivo 4-1. Namun saat bertandang pada leg 2 di Riazor, Ac Milan digebuk habis-habisan oleh Super Depor dengan skor mentereng 0-4 yang membuat Ac Milan menyerah sekaligus angkat kaki dari Perhelatan Akbar Antar Klub di Benua Biru tersebut.

Hasil ini merupakan nasib naas dan pukulan hebat bagi Tim-tim Besar dan kebahagiaan besar bagi Tim-tim Underdog. Underdog....??? ya, lihatlah ke-4 Tim yang berlaga di semifinal musim 2003-2004 ini (As Monaco, Chelsea, Fc Porto & Deportivo La Coruna) , mereka adalah Klub-klub yang tidak di unggulkan. Diantara ke-4 Klub-klub tersebut hanya Fc Porto saja yang pernah menjuarai Trofi Liga Champions. Jadi, mungkin saja ada juara sekaligus penguasa baru Eropa ( Liga Champions ).

Semifinal milik As Monaco dan Fc Porto.
As Monaco mendapat satu tempat di Partai Puncak setelah berhasil menundukan Chelsea dengan Agregate 5-3, sedangkan satu tiket sisa untuk dapat bermain di Final diperoleh Fc Porto setelah menang agregate 1-0 atas Deportivo La Coruna.

Trofi Liga Champions ke-2 untuk Fc Porto.
Fc porto berhasil membungkam As Monaco di Final dengan skor telak 3-0, kemenangan ini mebuat Fc Porto menambah gelar Liga Champions mereka menjadi 2.

Kilas Balik Juventus 2002 - 2003

JUVENTUS NEW SERIE - A (2002 - 2003)

Pada pekan ke-18, presiden Juventus meninggal dunia dan seluruh pemain Juventus bermain sangat bagus, khususnya Alessandro Del Piero si anak kesayangan ”Almarhum” Agnelli (presiden Juventus). Del piero telah berjanji tidak akan melakukan ”daiping” dan mempersembahkan untuk Agnelli dan hal itu berhasil dilakukannya dengan sempurna.

Pada pekan ke-19, Juventus tidak di perkuat Pavel Nedved karena mengalami sakit pilek. Hal ini membuat Juve kehilangan pemain andalan di lini tengah. Tapi yang paling membuat Juve panik dan ”hanya” bermain imbang dengan Atalanta justru karena cedera yang di alami oleh il Pinturicchio Alex Del Piero. Alex di vonis tidak bisa bermain selama 1 bulan lebih/5 pekan lamanya karena mengalami cedera otot di kakinya. Tapi berita bagusnya adalah tentang Zambrotta yangbermain dengan sangat baik sekali di posisi left wing beck, posisi barunya.

Pada pekan ke-20 Juve tanpa Alex bagaikan zebra tak berkaki, Juventus tidak mempunyai inspirasi dalam menguasai bola. Walaupun menang, Juve hanya menang tipis 1-0, itupun dari titk penalty David Trezeguet.

Del piero membuat gol melalui tendangan bebas ke gawang Brescia di pekan ke-30 pada menit ke-9 babak pertama yang jaraknya sekitar 34 meter, ”Fantastis”.

Pada pekan ke-31 melawan Lazio, Buffon menjadi bintang lapangan karena mampu menepis sundulan dan tendangan kers yang dilancarkan secara bertubi-tubi. Bahkan Buffon membuktikan dirinya sebagai kiper terbaik Italy dengan memblok dan menangkap tendangan penalty Fiore yang di hadiahkan oleh Collina, sekaligus mebuat Juve terhindar dari kekalahan.

Juventus menjadi satu-satunya tim yang kokoh di lini pertahanan dengan kebobolan hanya 29 dari 34 pertandingan di Serie-A season 2002-2003.

Juventus memastikan diri merebut kembali gelar scudetto ke-27 di pekan ke-32 melawan Perugia yang berakhir seri 2-2. karena internazionale milan ditahan imbang 1-1 oleh AC Parma. Pada pekan ke-32 Juventus telah mengumpulkan 69 poin dan inter yang berada di posisi kedua meraih 61 poin yang secara matematis tidak mungkin lagi dapat terkejar. Juventus meraih gelar ini untuk di persembahkan pada ”mendiang” Agnelli (presiden Juventus.


JUVENTUS NEWS CHAMPION LEGUE(2002-2003)

VERSUS BARCELONA ( PEREMPAT FINAL )

Tanpa bomber haus gol mereka David Trezeguet, Juventus berhasil mengalahkan Barcelona yang tidak pernah kalah di 15 pertandingan terakhirnya ( rekor terbaik di ajang Liga Champions saat itu) dan berhasil di taklukkan oleh Juventus pada pertandingan ke-16 nya Barcelona di Nou Camp Stadion. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari bagusnya performa yang di peragakan oleh Del Piero, Nedved, Davids dan Camoranesi. Namun, yang paling menentukan hasil pertandingan ini adalah kuatnya barisan pertahanan Juventus yang semakin solid dengan kawalan Buffon, Tudor, Thuram, Montero dan Tacchinardi. Padahal Juventus hanya memiliki 10 pemain saja karena di usirnya edgar davids di babak ke-2, tapi anak-anak asuhan Marcello Lippi ini seperti ingin memberi pembuktian bahwa mereka adalah tim bermental juara dan tidak mudah dikalahkan.

Hasilnya, mereka menang dengan gol yang disarangkan Zalayeta lewat serangan balik 4 menit sebelum extra time ke-2 usai. Kemenangan ini sangat menggembirakan dan dapat menambah motivasi bagi Juventus untuk pertandingan selanjutnya, karena sebelumnya dalam sejarah Juventus tidak pernah menang melawan Barcelona di Nou Camp “Markas El Barca”.

Dengan itu berarti Juventus mengemas hasil positif karena mampu menumbangkan keperkasaan Barcelona di perempat final Liga Champions 2002-2003.

VERSUS REAL MADRID ( SEMIFINAL )

Setelah sebelumnya meninggalkan Raksasa Spanyol “Barcelona” di perempat final, kini Juventus menghabisi Raksasa Spanyol lainnya “Real Madrid” dengan skor telak 3-1.
Setelah kalah pada Leg 1 di Santiago Bernabeu (kandang Madrid) dengan skor tipis 1-2 Juventus mengharapkan keajaiban saat menjamu El Real ( yang bertabur pemain bintang ) di Stadion Delle Alpi.

Segala macam pertanyaan mampukah Juventus mengalahkan tim Berjuluk The Dream Team Real Madrid mulai terjawab, berawal dari gol pembukaan yang dilesakkan Trezeguet dengan tendangan voli hasil umpan sundul menyilang Del piero, setelah itu giliran il Pinturicchio (julukan Del Piero) ”yang merubah kedudukan sementara 2-0 untuk kemenangan Juventus” lewat aksi individu ajaib dengan mengelabui 2 bek Madrid, Hierro dan Salgado sebelum memaksa Kiper Casillas memungut bola dari gawangnya sendiri. setelah itu Ronaldo dijatuhkan Montero di kotak terlarang yang membuat Madrid mendapatkan Hadiah Penalty dari wasit. Beberapa saat kemudian sorak-sorai Juventini di Stadion pun merebak dan tak terkendali setelah Sang Superman Buffon berhasil menggagalkan eksekusi penalty yang di ambil oleh Luis Figo.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya Nedved membuat Juventus unggul 3-0 yang dengan hebatnya melepaskan tendangan keras yang sering disebut ”czech cannon” ala Nedved hasil umpan Zambrotta. ” namun sangat disesalkan Kunci Juventus Pavel Nedved dipastikan tidak bisa bermain di partai FINAL karena beberapa saat setelah membuat gol dia terkena akumulasi kartu kuning ”.

Selang beberapa saat ”mantan pemain Kunci Juventus” Sang Maestro Zidane membuat gol untuk madrid, namun semua sudah terlambat karena pertandingan mulai memasuki injury time babak ke-2, Juventus pun berada di atas angin hingga akhirnya peluit panjang dibunyikan. Skor akhir 3-1 untuk kemenangan Il Bianconeri. Dengan hasil ini Juventus berhak mendapatkan 1 tiket menuju Stadion Old Trafford / markas Manchester United ( Tempat Final Liga Champions 2002-2003 Diselenggarakan ).

VERSUS AC MILAN ( FINAL )

menghadapi Ac Milan tanpa Nedved di partai Final memaksa Juventus harus puas hanya menjadi Runner-up di partai puncak.
Juventus gagal menyabet Piala Liga Champion setelah kalah dalam adu penalty melawan Ac Milan.
( Skor Pertandingan 0-0 ).

PAOLO ROSSI (Juventus Leggend)

Paolo Rossi lahir di Santa Lucia, Tuscany, pada tanggal 23 September 1956. Ia adalah salah pemain yang membawa Italy memenangkan Piala Dunia 1982.

Rossi mengawali karirnya di klub kecil yaitu Como. Kemudian ia pindah ke Vicenza pada tahun 1976. Di Vicenza ini, ia mulai dikenal sebagai striker yang berbahaya dan membawa Vicenza ke Serie A pada tahun pertamanya. Rossi, yang dimiliki bersama dengan Juventus, mencetak 24 gol pada tahun keduanya di Vicenza dan membawa ia menjadi salah satu pemain di Piala Dunia 1978.

Tahun 1979, Rossi pindah ke Perugia dengan status pinjaman (Loan), karena Vicenza degradasi ke Serie-B. Di klub inilah Rossi terlibat skandal judi yang membuatnya dihukum 3 tahun, kemudian dikurangi menjadi 2 tahun. Rossi merasa ia tidak terlibat dalam kasus ini. Di buku biografinya, orang yang menuduh Rossi terlibat mengakui bahwa yang dituduhkannya itu hanyalah karangannya saja.

Rossi kembali bermain pada Piala Dunia 1982. Hal ini banyak ditentang oleh media di Italy, tapi pelatih Italy saat itu, Enzo Bearzot, bersikeras untuk membawa Rossi sebagai bagian dari timnya. Pada 3 penampilan pertama, Rossi banyak dikritik oleh media, tapi pada perempatfinal Rossi mencetak hattrick dan membawa Italy menang dramatis atas Brazil 3-2.

Pada Semifinal, ia mencetak 2 gol atas Polandia. Di Final, ia mencetak 1 dari 3 gol Italy dan memenangkan Piala Dunia atas Jerman Barat. Di turnamen ini ia terpilih sebagai pencetak gol terbanyak (Golden Boot) dan Pemain terbaik (Golden Ball). Ia adalah satu-satunya pemain yang mendapatkan 3 gelar dalam satu turnamen. Rekornya tumbang oleh Lionel Messi (Argentina) pada tahun 2005.

Setelah Piala Dunia, Juventus membeli hak kepemilikan Rossi dan menjadi pemain termahal pada saat itu. Di Juventus, Rossi mempersembahkan 1 gelar Scudetto, 1 Coppa Italy, 1 Piala Winner, 1 Piala Champion dan 1 Piala Super Eropa.

Pada tahun 1985, Rossi pindah ke Milan. Tapi ia bertahan hanya 1 musim di Milan. Pada tahun 1986 Rossi pindah ke Hellas Verona dan mengakhiri karir di sana pada tahun 1987 di usia 31 tahun.
Setelah itu, Rossi bekerja sebagai pengusaha konstruksi di Italy.

KARIR ROSSI DI KLUB
1976 Como (6 Penampilan, - Gol)
1977 – 1979 Vicenza (94 Penampilan, 60 Gol)
1979 – 1982 Perugia (28 Penampilan, 13 Gol)
1982 – 1985 Juventus (83 Penampilan, 24 Gol)
1985 – 1986 Ac Milan (20 Penampilan, 2 Gol)
1986 – 1987 Hellas Verona (20 Penampilan, 4 Gol)

PRESTASI DI KLUB
2 Scudetto: 1982, 1984 (Juventus)
Coppa Italy: 1983 (Juventus)
Piala Winners: 1984 (Juventus)
Piala Champion: 1985 (Juventus)
Piala Super Eropa: 1984 (Juventus)

PRESTASI DI AZZURI
World Cup Peringkat 4 : 1978
World Cup Juara : 1982
Paolo Rossi Timnas : 48 Penampilan, 20 Gol

PRESTASI INDIVIDU
Cappocannonieri: 1978 (24 gol, Vicenza)
Golden Boot / Top Scorer (World Cup 1982, 6 Gol)
Golden Ball / Best Player (World Cup 1982)
Pemain Terbaik Eropa (1982)
Pemain Terbaik Dunia (1982)

ROBERTO BAGGIO (Juventus Leggend)

Pemain nyentrik Italia yang satu ini bisa dibilang legenda sepak bola dunia. Baggio lahir di Vicenza utara pada February 1967.

Baggio mengawali karir bolanya dengan klub kota kelahirannya Vicenza pada musim 1982/1983. Baggio muda bermain selama tiga musim bersama Vicenza sebelum diboyong Fiorentina pada tahun 1985. Di klub barunya ini Baggio mulai menemukan bentuk permainan aslinya.

Dia dipanggil Timnas Italia untuk pertama kalinya pada tahun 1989 setelah mencetak 24 gol dari 40 penampilan di Seri a dan Copa Italia.

Melihat penampilan Baggio yang semakin ciamik membuat Juventus sangat berhasrat untuk meminangnya. Fiorentina tidak bisa lagi mencegah kepergian Baggio ke Juventus pada musim panas 1990 dan memecahkan rekor dunia untuk transfer pemain sepakbola kala itu sebesar £7.700.000.
Pada tahun ini pula Baggio berhasil membawa Italia ke Semfinal PD 1990 ITALIA. Dia berhasil mencetak 2 gol di kejuaraan ini sebelum dikalahkan Argentina lewat adu penalti, sungguh kekalahan yang menyesakkan mengingat mereka bermain di depan publik mereka sendiri.

Bersama Juventus Baggio berhasil memenangkan Serie-A, Copa Italia dan piala UEFA. Dia juga terpilih sebagai pemain terbaik dunia dan eropa tahun 1993.
Sungguh 5 musim yang menakjubkan dialami Baggio bersama raja Italia Juventus. Baggio pulalah yang mengilhami permainan cantik calon legenda sepakbola Italia lainnya dari Juventus, siapa lagi kalau bukan il capitano Alessandro Del Piero.

Setelah gagal di semifinal pada PD 1990, Roberto Baggio bangkit dan membawa itaia sampai ke Final PD 1994 USA (suatau hal yang tak mungkin dilakukan oleh INGGRIS). Meskipun bermain tidak terlalu istimewa di fase grup,dia bangit di putaran ke dua dengan mencetak 2 gol ke gawang Nigeria. Setelah Nigeria, Spanyol menjadi korban Baggio berikutnya, dia mencetak 1 gol untuk membawa italia ke semifianal. Dibabak semifinal, baggio kembali menjadi bintang permainan Italia dengan mencetak 2 gol untuk membungkam pendukung Bulgaria sekaligus mmembawa Italia melaju ke Final menantang tim legendaris Brazil. Pertandingan melawan Brazil ini merupakan salah satu pertandingan terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia yang tidak akan pernah dilupakan orang. Sayang sekali Baggio tidak berhasil menceploskan bola ke Gawang Brazil pada saat adu pinalti, kegagalannya mengeksekusi penalti inilah yang membawa Brazil merebut gelar PD untuk keempat kalinya.

ZBIGNIEW BONIEK (Juventus Leggend)

-->
ZBIGNIEW BONIEK

Zbigniew Boniek atau biasa dipanggil “Zibi” adalah salah satu penyerang legenda yang berasal dari Eropa Timur. Zibi lahir di Bydgoszcz, Polandia, pada tanggal 3 Maret 1956. Zibi mengawali kariernya di Zawisza pada tahun 1966 dan pindah ke salah satu klub besar di Polandia, Widzew Lodz, pada tahun 1975.

Pada World Cup tahun 1982 setelah membawa negaranya Polandia meraih tempat ketiga, Zibi diboyong oleh raksasa Italia, Juventus. Di sini ia bergabung dengan legenda Juventus lainnya yaitu Michel Platini dan Paolo Rossi. Di klub ini Zibi dijuluki Bello di Notte (Beauty of Night), karena permainannya pada malam hari yang menakjubkan. Di Juventus ia memenangkan beberapa penghargaan antara lain Piala Champion, Piala Winners, Liga Italy, Piala Italy, dan Piala Super Eropa.

Pada tahun 1985, Zibi pindah ke AS Roma dan memenangkan Piala Italy di sini. Pemain yang dikenal memiliki dribel yang terbaik di masanya ini mengakhiri karir di Roma pada tahun 1988. Setelah pensiun, ia sempat melatih klub-klub kecil dan tim nasional pada 2002. Zibi juga bekerja sebagai komentator di salah satu TV di Polandia.

Di tim nasional Polandia, Zibi mencatat 80 penampilan dan 24 gol. Zibi juga termasuk 125 pemain bola terbaik versi Pele.

KARIER ZIBI DI KLUB
  • 1966 – 1975 Zawidza Bydgoszcz (- Penampilan, - Gol)
  • 1975 – 1982 Widzew Lodz (172 Penampilan, 50 Gol)
  • 1982 – 1985 Juventus (81 Penampilan, 14 Gol)
  • 1984 – 1988 As Roma (91 Penampilan, 23 Gol)

PRESTASI DI KLUB
  • Juara Liga Italia: 1983 – 1984 (Juventus)
  • Juara Coppa Italia: 1982 – 1983 (Juventus)
  • Juara Coppa Italia: 1985 – 1986 (As Roma)
  • Piala Winners: 1984 (Juventus)
  • Piala Super Eropa: 1984 (Juventus)
  • Piala Champion: 1985 (Juventus)

PRESTASI DI TIMNAS POLANDIA
  • Timnas Polandia (Tempat Ketiga Piala Dunia 1982)

ALESSANDRO DEL PIERO (Juventus Leggend)

-->
* ALESSANDRO DEL PIERO *

Pemain dengan posisi penyerang lubang ini lahir di Conegliano Veneto pada tanggal 9 November 1974. Ia adalah Kapten Juventus sejak menggantikan Didier Deschamp pada tahun 1999.

Ia adalah PEMEGANG NOMOR 10 TERLAMA DI JUVENTUS dan pemegang rekor sebagai PENCETAK GOL TERBANYAK BAGI JUVENTUS (+265 GOL) menyalip Giampiero Boniperti (182 Gol). Ia juga pemegang rekor sebagai PEMAIN DENGAN PENAMPILAN TERBANYAK DI JUVENTUS dengan melewati pemegang rekor sebelumnya yaitu Gaetano Scirea (Bek).

Dulu sewaktu berumur 7 tahun Alex berposisi sebagai kiper karena permintaan dari ibunya. Akan tetapi, abangnya Alex yaitu Stefano, yang sempat menjadi pemain sepakbola di Sampdoria tapi pensiun dini akibat injury, menyarankan Alex untuk menjadi penyerang. Dan sekarang ia merupakan penyerang yang disegani di Liga Italia baik kawan maupun lawan. Kini Stefano bertindak sebagai agen bagi sang adik, Alex.

Alex dijuluki oleh almarhum Gianni Agnelli, Il Pinturicchio, yang merupakan julukan dari pelukis ternama Italia kelahiran Perugia Bernardino di Betto, karena permainan Alex disebut setara dengan keindahan lukisan Benardino. Selain itu Alex juga dijuluki oleh Juventino, Il Fenomeno Vero atau sang Phenomenon.

Karir Alex yang paling suram adalah saat ia cedera panjang, akibat ditekel oleh pemain Udinese pada tahun kompetisi 1998-1999. Cedera ini berlangsung sekitar 8 bulan. Sejak cedera lutut tersebut, penampilan Alex tidak seperti ia sewaktu sebelum cedera. Akan tetapi, dengan tandem sejatinya yaitu David Trezeguet, Alex tetap membuat gol untuk Juventus dan membawa Juventus scudetto. Kasus calciopoli yang "katanya" melibatkan Juventus dan menghukum Juventus turun ke Serie B, tidak menyurutkan niat Alex untuk meninggalkan Juventus. Ia tetap setia dan membela Juventus di Serie B, bersama bintang Juventus lain, yaitu Gianluigi Buffon, Mauro Camonaresi, David Trezeguet, Pavel Nedved dan Jonathan Zebina.

Setelah membawa Juventus kembali ke Serie A, Alex mulai kembali pada permainannya sebelum ia cedera pada tahun 1998. Tahun 2007/2008 adalah musim terbaik Alex setelah sembuh dari cedera panjang tersebut.

Di tim nasional, ia termasuk dalam tim yang mempersembahkan gelar juara dunia kepada Italia. Ia telah mencetak gol sebanyak 25 gol dari 85 penampilan.

KARIR KLUB JUNIOR ALEX
  • 1981 – 1988 SAN VENDEMIANO
  • 1988 – 1991 PADOVA

KARIR KLUB PROFESIONAL ALEX
  • 1991 – 1993 PADOVA (14 Penampilan, 1 Gol)
  • 1993 – Sekarang JUVENTUS (+560 Penampilan, +260 Gol)

PRESTASI ALESSANDRO DEL PIERO DI JUVENTUS

5 SCUDETTO SERIE-A
  • 1994 – 1995
  • 1996 – 1997
  • 1997 – 1998
  • 2001 – 2002
  • 2002 – 2003
  • 2004 – 2005 ( Calciopoli ) – Saya Pribadi menganggap itu tetaplah Scudett, ^_^
  • 2005 – 2006 ( Calciopoli ) – Saya Pribadi menganggap itu tetaplah Scudett, ^_^

1 CHAMPIONS LEAGUE
  • 1995 – 1996 (Winner)
  • 1996 – 1997 (Runner-Up)
  • 1997 – 1998 (Runner-Up)
  • 2002 – 2003 (Runner-Up)

1 INTERCONTINENTAL CUP
  • 1996

1 EUROPEAN SUPER CUP
  • 1996

1 INTERTOTO CUP
  • 1999

1 COPPA ITALIA
  • 1994 – 1995

4 SUPERCOPPA ITALIA
  • 1995
  • 1997
  • 2002
  • 2003

PRESTASI ALESSANDRO DEL PIERO DI GLI AZZURRI

1 FIFA WORLD CUP
  • 2006 ( Winner World Cup Germany)

UEFA EUROPEAN CHAMPIONSHIP
  • 2000 ( Runner-Up )

UEFA (UNDER-21) EUROPEAN CHAMPIONSHIP
  • 1994 ( Winner )
  • 1996 ( Winner )

DEBUT TIMNAS ITALIA          :   25 Maret 1995, Italia 4 – 1 Estonia
CAPS / GOL TIMNAS ITALIA  :   +85 Penampilan / +25 Gol

PENGHARGAAN PRIBADI ALESSANDRO DEL PIERO

  • FIFA 100 (125 Greatest Living Players)
  • All-Time Top Scorer for Juve (+265 Gol)
  • UEFA Champions League Top Scorer 1997 (Capocannoniere)
  • UEFA Champions League Top Scorer 1998 (Capocannoniere)
  • Coppa Italia Top Scorer 2006 (Capocannoniere)
  • Serie B Top Scorer 2007 (Capocannoniere)
  • Serie A Top Scorer 2008 (Capocannoniere)
  • Italian Footballer of the Year 1998
  • Italian Footballer of the Year 2008
  • Golden Foot award 2007
  • Most Outstanding Young Football Player in Europe 1996
  • UEFA Champions League 10 Years Jubilee Poll Best Attacker
  • Fourth Top Scorer Goals for Gli Azzurri
  • MVP of the Intercontinental Final Awward 1996
  • Italian Sports Personality of The Years 2008 – 2009

ALEX DAN DATA DIRI
  • Tempat & Tanggal Lahir : Conegliano, 9 November 1974, Italy
  • Nama Ayah & Ibu : Gino Del Piero & Bruna
  • Kakak : Stefano
  • Tinggi / Berat : 173 Cm / 73 Kg
  • Klub : Juventus
  • Posisi : Striker, Second Striker, Playmaker
  • Nomor Punggung Klub : 10 (Nomor yang juga dipakai idolanya, Michel Platini)
  • Nomor Punggung Timnas : 7 (Pernah juga mengenakan Kostum Nomor 10)
  • Klub sebelumnya : San Vediamo (Junior), Padova (Junior, Profesional)
  • Pemain Idola : MICHEL PLATINI (Juventus Leggend / France Leggend) dan GIANNI RIVERA (Ac Milan Leggend / Italy Leggend)
  • Debut TIMNAS : 16 Agustus 1991 (vs USA)
  • Debut Klub : 1993 (vs Foggia 1 – 1)
  • Hobi : Mendengarkan berbagai jenis music, Nonton Film
  • Penyanyi Favourite : Michel Jackson, U2, Eros Ramazzotti, Phil Collins
  • Film Favourite : HOROR
  • Minuman Favourite : Cappucino & Coca – Cola
  • Makanan Favourite : Pizza, Pasta, Tagliatelle, French Fries

SERIE – A, PERIODE 2007 - 2008 (JUVENTUS, MASIHKAH YANG TERBAIK?)


Gelar yang diraih pada musim periode 2004/05 dan 2005/2006 pun "melayang" (Untuk Ac Milan dan Inter Milan), setelah pengadilan memutuskan Juventus bersalah. Tidak hanya gelar yang dicapai dengan pengumpulan poin sangat mencolok, 91 atau unggul 15 poin atas peringkat kedua Inter Milan, yang lepas. Lebih dari itu, Juventus "dibuang" ke Serie B.
Juventus telah kembali dari buangan ke Serie B musim 2006 – 2007 akibat skandal suap dan pengaturan skor (Calciopoli) pada musim 2004/05 dan 2005/06. Tim yang telah lebih dari 20 kali merajai Serie-A ini adalah salah satu yang terbaik karena memiliki materi pemain lengkap dan manajemen yang kuat berkat dukungan perusahaan mobil ternama di Italia, FIAT.
Dampaknya, gemuruh persaingan Serie-A yang selama ini hanya bisa dipatahkan oleh panasnya kompetisi Liga Primer Inggris bagaikan sebuah perlombaan catur. Hanya dua tim, Inter Milan dan AS Roma, yang praktis berlomba pada musim periode 2006/2007.
AC Milan tidak masuk dalam perlombaan merebut scudetto setelah mereka juga dikenai hukuman pengurangan delapan poin. Akan tetapi, AC Milan berhasil dalam mengarahkan sasarannya membidik gelar Liga Champions. Posisi ketiga di klasemen akhir Serie-A juga sudah merupakan kado tersendiri bagi Pelatih Carlo Ancelotti.
Kompetisi Serie-A musim 2006/07 memang bagaikan mati suri. Sementara Inter Milan dan AS Roma bagaikan dua kuda pacu yang berlomba sendirian mengejar garis finis scudetto, AC Milan, Lazio, dan Fiorentina hanya membidik target jangan sampai terlempar ke Serie-B.
Kini, Inter Milan dan AS Roma tidak lagi bisa memainkan "buah-buah catur Serie A" dengan leluasa. Mereka akan menghadapi lawan-lawan dengan ambisi yang sama yang bakal dihadirkan AC Milan, Juventus dan Lazio serta Fiorentina.
Kalau bukan kembali ke jalur juara, Juventus paling tidak akan mengisi salah satu posisi empat besar klasemen akhir. Itu target mutlak dan menjadi incaran Pelatih Claudio Ranieri yang menggantikan Didier Deschamps.
BUKAN MUSIM INI
Lolos ke Liga Champions, atau dengan kata lain berada di empat besar, mungkin merupakan target tidak muluk-muluk bagi Juventus setelah kembali meramaikan Serie-A. Mengapa? Ada beberapa alasan yang membuat musim ini (2007/08) bukanlah milik Juventus.
Serie-A menyimpan persaingan jauh lebih berat dibandingkan Serie-B, di mana Juventus dengan leluasa mencetak 83 gol dari 42 pertandingan, serta meraih 85 poin, unggul enam poin atas peringkat kedua Napoli yang bersama peringkat ketiga Genoa ikut promosi ke Serie-A.
Sebagian besar materi pemain Juventus adalah muka lama yang terlibat pada dua musim lalu. Akan tetapi, mereka perlu mengembalikan lagi irama permainan dan konsentrasi untuk bertarung di tingkat yang lebih ketat dan keras.
Lebih dari itu, pembelian pemain menghadapi musim ini (2007/2008) yang mulai berputar 25 Agustus juga tidaklah signifikan. Dari sekitar 11 pemain baru, tidak satu pun memiliki kualitas sebagai bintang, meski nama mereka sering diperbincangkan dalam percaturan sepak bola Eropa.
Jorge Andrade (Deportivo La Coruna), Hasan Salihamidzic (Bayern Muenchen), dan Vicenzo Iaquinta (Udinese) cukup terkenal di klub lamanya. Hanya, mereka tidak menjadi apa-apa ketika berada di antara Jonathan Zebina, Pavel Nedved, Alessandro del Piero, Gianluigi Buffon dan David Trezeguet yang selama ini menjadi pilar kekuatan Juventus.
Beban memikul tanggung jawab mengembalikan reputasi besar Juventus semakin berat dipikul Ranieri ketika pewaris klub yang bermarkas di kota Turin menyuarakan tak akan ada pembelian pemain secara besar-besaran untuk membangun Juventus yang baru.
Adalah John Elkann, Wakil Presiden FIAT dan cucu (almarhum) Gianni Agnelli, awal Juli lalu menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengucurkan lagi dana untuk pembelian pemain.
Pernyataan Alkann ini dengan sendirinya melenyapkan tradisi belanja pemain secara mencolok yang pernah dilakukan dua petinggi Juventus sebelum ini, Luciano Moggi dan Antonio Giraudo.
"Cara belanja pemain yang biasanya dilakoni Moggi dan Giraudo tidak lagi bisa diteruskan. Tetapi, cara itu tidak lagi diteruskan saat ini," tegas Alkann.
Walau menutup keran pembelian pemain, Alkann tidak menyangkal bahwa perjalanan Juventus semusim di Serie-B sangat melelahkan dan menyedot dana cukup besar.
Ranieri yang pernah menangani Fiorentina, dan juga bersama Chelsea di Inggris, kini dituntut bisa menerjemahkan kemauan Elkann, sekaligus membawa Juventus tetap menjadi salah satu tim yang tetap disegani di Serie A dan juga kancah Eropa.
Kehadiran Zdenek Grygera dan Andrade tentu sedikit mengurangi rasa kekhawatiran Ranieri akan lini belakang Juventus. Namun, kedua pemain ini harus bisa membuktikan di kompetisi sesungguhnya bahwa mereka adalah pilihan yang tepat untuk menjawab kekurangan dan kelemahan tersebut.
Apa pun hasil yang digapai Juventus, paling tidak Serie-A musim ini (2007/08) akan lebih menyajikan persaingan ketat. Akan tetapi, Juventus tetaplah "Si Nyonya Besar" yang tidak pernah menjadi kecil. Ya, Juventus mungkin juga belum menjadi yang terbaik di klasemen akhir nanti. Tetapi, mereka sudah pasti tidak akan melepaskan permainan menyerang yang selama ini menjadi salah satu ciri khasnya.
Pada musim kembalinya ke Serie-A (2007 – 2008), Juventus hanya mampu menempati posisi 3 Besar Klasemen akhir. Tapi, itu pun sudah cukup untuk ukuran klub yang baru Promosi ke Serie-A dan sudah cukup untuk membuat il Bianconeri tetap menjadi klub yang disegani di Italia maupun Eropa, serta mendapatkan 1 jatah tiket dalam persaingan Kasta tertinggi Benua biru antar klub, Liga Champion untuk musim 2008 – 2009.